Selasa, 02 Oktober 2012

Pekan Olahraga Nasional (PON)

             Pekan Olahraga Nasional disingkat PON, pertama kali diadakan di Solo (Surakarta), Jawa Tengah, pada tanggal 9-12 September 1948. PON pertama tersebut diadakan tidak hanya sebagai ajang pertandingan olahraga, tetapi juga mengandung tujuan politik, yaitu untuk menunjukkan keberadaan dan eksistensi negara Republik Indonesia di mata dunia. Ternyata peristiwa itu mampu menarik perhatian negara-negara di dunia untuk meliput pertandingan itu. Padahal saat itu tekanan pihak NICA terasa pada hampir semua bidang kehidupan. Dalam bidang olahraga pun, ketika organisasi olahraga PORI (Perhimpunan Olahraga Republik Indonesia) dan KORI (Komite Olimpiade Republik Indonesia) mengadakan beberapa kongres, pelaksanaannya berjalan tersendat- sendat karena aksi Belanda dan NICA yang brutal.
            Rencana penyelenggaraan PON pertama kali tercetus dan diputuskan di dalam konferensi PORI di Surakarta tanggal 2 dan 3 Mei 1948, antara lain dihadiri oleh utusan dari PORI daerah serta wakil-wakil dari Kementerian Pembangunan dan Pemuda serta Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia. Salah satu keputusan konferensi PORI itu adalah akan menyelenggarakan Kongres Olahraga II tanggal 9 -11 September 1948 sekaligus menyelenggarakan PON 1.
            PON I akhirnya berhasil diselenggarakan di Stadion Sriwedari, Solo, pada tanggal 9-12 September 1948. Acara PON tersebut dibuka resmi oleh Presiden Sukarno. PON I itu diramaikan oleh 13 kelompok olahraga yang semuanya berasal dari P. Jawa, yaitu dari Bandung/Priangan, Jakarta, Yogyakarta, Solo, Magelang, Semarang, Kediri, Madiun, pati, Kedu, surabaya, Malang dan Banyumas.
Kemudian PON II diselenggarakan di Jakarta diikuti sekitar 2.500 atlet dari seluruh Indonesia (1951). Dibuka oleh Wapres M.Hatta dengan pesan " ... dari Stadion Nasional ke pembangunan Indonesia". Stadion olah raga di lapangan Ikada yang terletak di Medan Merdeka Jakarta, khusus dibuat untuk menyambut PON II dan dibangun dalam 93 hari. Pada Peristiwa Pemberontakan PKI tahun 1965, PON VI gagal dilaksanakan, karena situasi dan kondisinya tidak mendukung.


sumber :  http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/2305

Tidak ada komentar:

Posting Komentar